Sabtu, 09 Agustus 2008

RENUNGAN MALAM

Sesaat saya sampai di kota kelahiran tercinta, loading memori merambah sekue-sekuel kehidupan. Surut kebelakang sehingga terlintaslah perenungan di sore hari dibawah embusan angina sepoi…..

Rahmat Allah, sangat berlimpah bagi ummat. Sering ummat berpikir dan berperasaan, ah..., kenapa hidup saya seperti ini...
Mari, sebelum kita, ummat „menuntut“ pada sang Rabb, tengok, lihat, amati dan rasakan yang sekarang sudah ada di genggaman...

Ketika kita berpikir hidup kita susah, lihat diluar sana lebih banyak yang kesusahan. Banjir, tsunami, gempa bumi. Sementara antum semua masih bisa membaca tulisan ini, yang sengaja tidak saya sebarkan lewat „monolog news paper” (maksudnya kertas biasa),bahkan sms.

Ketika kita berpikir pekerjaan kita hina, sementara dijalanan, di lain tempat, disekitar kita banyak saudara-saudara kita yang rela mengorbankan harga dirinya demi sesuap nasi. Pengamen, pengemis, peminta-peminta, pelacur, bahkan mungkin Pe-Residen......, sementara minimal antum masih bisa menyisihkan sebagian rizqi untuk membaca tulisan ini. Sekali lagi tidak melalui kertas....

Ketika kita berpikir gaji kita rendah, di samping kita, tetangga kita, teman-teman kita masih banyak yang sibuk koleksi koran hari Sabtu, hanya untuk dilihat kolom lowongan pekerjaan. Sementara antum semua pada saat ini sudah asyik membaca tulisan ini. TANPA MEMIKIRKAN KOLOM LOWONGAN PEKERJAAN !!!

Ketika kita merasa tidak mempunyai teman, semua menjauh, hanya cemoohan yang kita dapat, nun jauh disana, bapak bapak tentara, sendirian, menjaga perbatasan, jauh keluarga, istri, anak, hanya ditemani senandung malam binatang hutan, sementara antum saat ini membaca tulisan ini diiringi alunan lembut melankolis Melly Goeslow, Krisdayanti dan mungkin Didi kempot, ataupun belain lembut istri setia.

Ketika kita berpikir belajar membosankan, bagaimana dengan saudara-saudara kita di Timur Tengah sana, yang jika akan sekolah saja harus menyabung nyawa berjalan diantara desingan peluru tajam kaum Yahudi dan tiraninya…

Ketika kita menuntut, kenapa kehidupan amat kejam pada kita, sebaiknya antum lihat dulu gambar dibawah

Lebih Kejam mana kehidupan si nenek dengan kehidupan yang antum jalani saat ini..?
Sungguh, Allah menyukai hambanya yang pandai bersyukur…

Tidak ada komentar: