Koalisi PKS-PDIP, Mustahil!
JAKARTA, JUMAT - Wacana yang diembuskan Presiden PKS Tifatul Sembiring tentang kemungkinan partainya berkoalisi dengan PDIP, dianggap pengamat politik Islam Bahtiar Effendy sebagai 'kembang-kembang' Pemilu 2009. Hal itu, menurut dosen UIN Syarif Hidayatullah itu tidak mungkin terjadi antara partai berbasis Islam dan Nasionalis.
Koalisi, idealnya terjadi antara partai yang secara ideologis dan programnya berdekatan. Sementara PKS dan PDIP ibaratnya berada di sisi yang berseberangan.
"Saya kira akan lebih besar ketidakmungkinannya. Kalau koalisi terjadi pada kekuatan-kekuatan politis yang secara ideologis dan programnya berdekatan. PDIP dan PKS ibaratnya ada di kanan dan di kiri. Bagaimana membangun sebuah koalisi kalau partai yang satu azasnya Pancasila dan Marhaenisme, dan yang satu lagi Islam. Itu tidak mungkin," kata Bahtiar, usai mengisi diskusi di Gedung DPD, Jumat (19/9).
Ketidakmungkinan itu, tegas Bahtiar, bukan karena adanya dikotomi antara Islam dan Nasionalis. Akan tetapi lebih ke perbedaan azas yang akan mempengaruhi program-program turunannya. Koalisi yang memungkinkan terjadi, antara PDIP dan Golkar.
"PKS akan lebih mungkin berkoalisi dengan PBB atau PKB. Dengan kata lain, dengan partai yang mempunyai azas sama atau tidak terlalu jauh," ujar dia.
Read More......
Sabtu, 20 September 2008
Senin, 15 September 2008
Hidangan "IFTHOR JAMA'AH"
Kelapa KOPYOR made in Sendiri
Sering, pada puasa seperti ini terbayang nikmatnya meneguk segelas kelapa muda KOPYOR. Cuma, yang jadi masalah bagi sebagian orang (termasuk penulis) adalah mahalnya kelapa kopyor daripada yag tidak kopyor. Berikut ada resep untuk membuat kelapa opyor (minimal keliatan seperti kelapa Kopyor. Demi Gengsi...).
1. Siapkan bubuk agar-agar (bisa di beli dwarung-warung, ataupun minimarket, asal tidak di bengkel sepeda).
2. Kalau bisa cari yang waran agar-agarnya setelah jadi nanti berwarna putih.
3. Rebus dalam takaran air yang telah ditentukan (terdapat di kemasan, aturan buatnya. Kalau aturan makannya, saya kira nggak perlu dech).
4. Campurkan dengan santan kelapa (kalau kelapa muda, diparut seperti apapun nggak bakalan keluar santannya).
5. Siapkan ES BATU (jangan batu kali), kalau bisa yang masih ada plastiknya. Tidak disarankan memakai BATU GINJAL..!!!
6. Setelah mendidih campuran tadi, tuang dengan sendok (jangan pakai sekop) perlahan-lahan keatas es Batu yang telah ditaruh di panci.
7. Kerik dengan sendok, lapisan yang timbul karena proses pendinginan adonan di sekeliling es Batu.
8. Jadi deh, Degan Kopyor. Tinggal cari air kelapa (kalau yang ini tidak perlu kelapa muda, yang tua juga boleh asal tahan "kecing"nya, he...he..).
9. Masukkan "kelapa muda kopyor made in sendiri" tadi ke dalam es air kelapa muda.
Suguhkan ke handai taula, bilangin DEGAN KOPYOR, he..he. Ngak bakal ketahuan....
SELAMAT MENCOBA...!!! Read More......
Sering, pada puasa seperti ini terbayang nikmatnya meneguk segelas kelapa muda KOPYOR. Cuma, yang jadi masalah bagi sebagian orang (termasuk penulis) adalah mahalnya kelapa kopyor daripada yag tidak kopyor. Berikut ada resep untuk membuat kelapa opyor (minimal keliatan seperti kelapa Kopyor. Demi Gengsi...).
1. Siapkan bubuk agar-agar (bisa di beli dwarung-warung, ataupun minimarket, asal tidak di bengkel sepeda).
2. Kalau bisa cari yang waran agar-agarnya setelah jadi nanti berwarna putih.
3. Rebus dalam takaran air yang telah ditentukan (terdapat di kemasan, aturan buatnya. Kalau aturan makannya, saya kira nggak perlu dech).
4. Campurkan dengan santan kelapa (kalau kelapa muda, diparut seperti apapun nggak bakalan keluar santannya).
5. Siapkan ES BATU (jangan batu kali), kalau bisa yang masih ada plastiknya. Tidak disarankan memakai BATU GINJAL..!!!
6. Setelah mendidih campuran tadi, tuang dengan sendok (jangan pakai sekop) perlahan-lahan keatas es Batu yang telah ditaruh di panci.
7. Kerik dengan sendok, lapisan yang timbul karena proses pendinginan adonan di sekeliling es Batu.
8. Jadi deh, Degan Kopyor. Tinggal cari air kelapa (kalau yang ini tidak perlu kelapa muda, yang tua juga boleh asal tahan "kecing"nya, he...he..).
9. Masukkan "kelapa muda kopyor made in sendiri" tadi ke dalam es air kelapa muda.
Suguhkan ke handai taula, bilangin DEGAN KOPYOR, he..he. Ngak bakal ketahuan....
SELAMAT MENCOBA...!!! Read More......
Open Mind or Open War (Korelasi Sejarah Nabi dengan Koalisi PDI-P vs PKS)
Maaf, harap jangan personifikasikan siapa yang kafir dan siapa yang tidak. Gambaran ini hanya salah satu pijakan dalam mensikapi issue KOALISI PDI-P dan PKS (lebih enaknya baca sebagai "persaingan antar kompetitor"). Co-pass Dakwatuna.com.
Keputusan yang diambil oleh Nabi saw. pada Perang Hudaibiyah. Beliau terlebih dahulu memikirkan masak-masak syarat-syarat yang sepatutnya dicantumkan dalam penjanjian itu dan telah memahami benar apa yang akan menguntungkan dakwah. Dalam pandangan beliau, adanya perdamaian itu sendiri sudah merupakan kemenangan dan keuntungan politis. Ternyata setelah disepakatinya perdamaian tersebut, dalam jangka waktu dua tahun, berlipatgandalah orang-orang yang masuk Islam. Begitulah keputusan yang diambilnya secara tepat, walaupun beberapa orang sahabatnya merasa keberatan terhadap beberapa point persyaratan perjanjian itu semula, hal mana melahirkan tingkah laku yang kurang pantas terhadap Rasulullah yang pada kala itu juga berstatus sebagai komandan pasukan.
Kasus semacam itu pernah pula terjadi pada diri Abu Bakar. Walaupun sahabat-sahabat lainnya tidak setuju untuk memerangi kaum yang murtad, namun ia pada akhirnya tetap berpendirian, memerangi mereka. Melihat sikap dan pertimbangan Abu Bakar yang telah melakukan perhitungan matangmatang itu, surutlah sahabat-sahabatnya dari pendapat semula. Apalagi setelah mereka mengerti, memerangi kaum Murtad merupakan langkah-langkah yang tepat untuk menjaga kelestarian Islam di anak benua Arabia, di satu sisi, dan memulihkan kembali semangat umat Islam untuk menyebarkan ajaran agama Islam di setiap penjuru dunia ini, di lain sisi. Read More......
Keputusan yang diambil oleh Nabi saw. pada Perang Hudaibiyah. Beliau terlebih dahulu memikirkan masak-masak syarat-syarat yang sepatutnya dicantumkan dalam penjanjian itu dan telah memahami benar apa yang akan menguntungkan dakwah. Dalam pandangan beliau, adanya perdamaian itu sendiri sudah merupakan kemenangan dan keuntungan politis. Ternyata setelah disepakatinya perdamaian tersebut, dalam jangka waktu dua tahun, berlipatgandalah orang-orang yang masuk Islam. Begitulah keputusan yang diambilnya secara tepat, walaupun beberapa orang sahabatnya merasa keberatan terhadap beberapa point persyaratan perjanjian itu semula, hal mana melahirkan tingkah laku yang kurang pantas terhadap Rasulullah yang pada kala itu juga berstatus sebagai komandan pasukan.
Kasus semacam itu pernah pula terjadi pada diri Abu Bakar. Walaupun sahabat-sahabat lainnya tidak setuju untuk memerangi kaum yang murtad, namun ia pada akhirnya tetap berpendirian, memerangi mereka. Melihat sikap dan pertimbangan Abu Bakar yang telah melakukan perhitungan matangmatang itu, surutlah sahabat-sahabatnya dari pendapat semula. Apalagi setelah mereka mengerti, memerangi kaum Murtad merupakan langkah-langkah yang tepat untuk menjaga kelestarian Islam di anak benua Arabia, di satu sisi, dan memulihkan kembali semangat umat Islam untuk menyebarkan ajaran agama Islam di setiap penjuru dunia ini, di lain sisi. Read More......
Jumat, 12 September 2008
Antara Aku, Pandawa Kurawa dan "Golden Rice"
Semua orang melihat Kurawa dan Pandawa itu secara hitam putih, seperti bandit dan koboi (Kurawa dianggap jahat, Pandawa baik). Padahal semestinya tidak begitu.
Sebenarnya, kelompok Pandawa adalah orang-orang yang sudah tidak punya keinginan dan kepentingan jelek. (Oke zone, 2008)
Bagaimana dengan Kurawa? Dan apa intisari dari Barathayudha?
Kelompok Kurawa adalah orang-orang yang sedang melangkah menuju sikap seperti Pandawa itu. Maka sebenarnya dia itu bukan kalah. Kurawa berbuat macam-macam itu hanya karena belum matang jiwanya. Maka, kewajiban Pandawa adalah mengalahkan Kurawa, supaya bisa diarahkan ke jalan yang baik.
Itu sebabnya ada Raden Parikesit, yang 'netral' berdiri di atas semua golongan. Parikesit itu bersaudara dengan Kurawa maupun Pandawa.
Apakah itu berarti Pandawa dan Kurawa itu harus dirangkul oleh Parikesit ?
Lha, ya tentu. Sebab, Kurawa itu bukan bandit.
Tapi Kurawa sering dijadikan bulan-bulanan hinaan, bahkan dioprak-oprak segala kalau kurawa memilih jalan kehidupan yang salah. Misalnya, dengan semangat "Jeehad", warung remang-remang tempat mencari nafkah sebagian warga Kurawa dioprak-oprak, tuak yang sudah dibeli untuk dijual kembali sekedar mengharap selisih harga sedikit, dengan semangat "haram" dituangkan disekujur tubuh, padahal hasil penjualan itu nantinya untuk biaya anak-anaknya sekolah, ngaji malah...., semua tidak tahu. Apa itu nanti malah ndak menimbulkan anomali?
Disitulah salahnya. Kadang kita tidak tahu mungkin kurawa itu calon Pandawa. Tidak bisa semuanya diberi ketegasan yang tidak perlu. Belum tentu nanti, jika Kurawa benar-benar bisa menjelma Pandawa, justru Pandawa yang ASELI akan lebih baik dari Pandawa jelmaan Kurawa.
Semua hanya ada di tangan Parikesit. Tinggal bagaimana Parikesit ini nanti menyatukan dua kutub itu. Dan penghuni dua kutub itu, Pandawa dan Kurawa, sebenarnya jauh didalam hati nuraninya masing-masing masih ada setitik cahaya Illahi yang selalu memberikan penyadaran dan pemahaman bahwa diri semua ini hanya titah yang ditugaskan untuk hidup bersama saling menolong (dengan tetangga) antar sudara, antar anak bangsa bahkan antar Kutub.
Pari kesit sendiri secara harfiah artinya (kalau diartikan berdasar bahasa Jawa ) adalah Pari=Padi, kesit=pandai berkelit. Salah satu unsur alam yang pandai berkelit untuk selalu menunjukkan kemurnian jati dirinya adalah emas.
Bisa dikatakan Parikesit adalah PADI EMAS. Tinggal nanti pengapitnya kiri dan kanan, Pandawa dan Kurawa yang telah menghablur menjadi siluet bulan sabit yang menjaga Parikesit tetap kokoh berdiri mengawal bumi Nusantara ini menuju tatanan Toto tentrem kerto raharjo, gemah ripah lohjinawi..
Suatu saat, masa itu akan datang........ Read More......
Sebenarnya, kelompok Pandawa adalah orang-orang yang sudah tidak punya keinginan dan kepentingan jelek. (Oke zone, 2008)
Bagaimana dengan Kurawa? Dan apa intisari dari Barathayudha?
Kelompok Kurawa adalah orang-orang yang sedang melangkah menuju sikap seperti Pandawa itu. Maka sebenarnya dia itu bukan kalah. Kurawa berbuat macam-macam itu hanya karena belum matang jiwanya. Maka, kewajiban Pandawa adalah mengalahkan Kurawa, supaya bisa diarahkan ke jalan yang baik.
Itu sebabnya ada Raden Parikesit, yang 'netral' berdiri di atas semua golongan. Parikesit itu bersaudara dengan Kurawa maupun Pandawa.
Apakah itu berarti Pandawa dan Kurawa itu harus dirangkul oleh Parikesit ?
Lha, ya tentu. Sebab, Kurawa itu bukan bandit.
Tapi Kurawa sering dijadikan bulan-bulanan hinaan, bahkan dioprak-oprak segala kalau kurawa memilih jalan kehidupan yang salah. Misalnya, dengan semangat "Jeehad", warung remang-remang tempat mencari nafkah sebagian warga Kurawa dioprak-oprak, tuak yang sudah dibeli untuk dijual kembali sekedar mengharap selisih harga sedikit, dengan semangat "haram" dituangkan disekujur tubuh, padahal hasil penjualan itu nantinya untuk biaya anak-anaknya sekolah, ngaji malah...., semua tidak tahu. Apa itu nanti malah ndak menimbulkan anomali?
Disitulah salahnya. Kadang kita tidak tahu mungkin kurawa itu calon Pandawa. Tidak bisa semuanya diberi ketegasan yang tidak perlu. Belum tentu nanti, jika Kurawa benar-benar bisa menjelma Pandawa, justru Pandawa yang ASELI akan lebih baik dari Pandawa jelmaan Kurawa.
Semua hanya ada di tangan Parikesit. Tinggal bagaimana Parikesit ini nanti menyatukan dua kutub itu. Dan penghuni dua kutub itu, Pandawa dan Kurawa, sebenarnya jauh didalam hati nuraninya masing-masing masih ada setitik cahaya Illahi yang selalu memberikan penyadaran dan pemahaman bahwa diri semua ini hanya titah yang ditugaskan untuk hidup bersama saling menolong (dengan tetangga) antar sudara, antar anak bangsa bahkan antar Kutub.
Pari kesit sendiri secara harfiah artinya (kalau diartikan berdasar bahasa Jawa ) adalah Pari=Padi, kesit=pandai berkelit. Salah satu unsur alam yang pandai berkelit untuk selalu menunjukkan kemurnian jati dirinya adalah emas.
Bisa dikatakan Parikesit adalah PADI EMAS. Tinggal nanti pengapitnya kiri dan kanan, Pandawa dan Kurawa yang telah menghablur menjadi siluet bulan sabit yang menjaga Parikesit tetap kokoh berdiri mengawal bumi Nusantara ini menuju tatanan Toto tentrem kerto raharjo, gemah ripah lohjinawi..
Suatu saat, masa itu akan datang........ Read More......
Minggu, 31 Agustus 2008
Jiwa Muslim Sejati
Nyuwun Duko, Pak Madi
Saya tahu sejak dulu bahwa Pak Madi -panggilan akrab untuk Dr (HC) Soemadi Martono Wonohito yang meninggal Jumat kemarin pukul 18.15 di Jogjakarta- itu tokoh pers dan pemilik harian Kedaulatan Rakyat di Jogjakarta. Tapi, hingga sepuluh tahun memimpin Jawa Pos, saya masih belum kenal dan belum pernah bertemu dengan beliau. Mungkin karena perbedaan umur yang jauh. Mungkin juga karena Pak Madi jarang mau muncul di pentas hura-hura orang pers di Jakarta. Sedangkan saya, sepuluh tahun pertama memimpin Jawa Pos, boleh dikata amat jarang keluar dari dapur: konsentrasi penuh, fokus dan merawat Jawa Pos seperti merawat bayi.
Memang saya pernah ke kantor Kedaulatan Rakyat, namun hanya di percetakannya. Yakni percetakan yang waktu itu masih sangat baru dan tergolong modern. Kecepatannya 40.000/jam, sistemnya double plate, empat unit, dan buatan Jerman. Namanya Uniman 2/2. Sedangkan Jawa Pos saat itu baru memiliki percetakan yang sangat kecil, kuno, dan hanya satu unit. Saya datang ke percetakan itu untuk melihat betapa modernnya percetakan KR. Mesin seperti itulah yang kami impikan dan kemudian di tahun 1984 berhasil kami beli. Setelah itu, tiap dua tahun Jawa Pos membeli percetakan baru yang kapasitasnya jauh lebih besar.
Suatu hari di tahun 1989, saya membaca berita koran mengenai musibah yang menimpa Pak Madi dan Kedaulatan Rakyat. Yakni berita bahwa hampir semua tenaga redaksi KR (mulai dari pimpinan redaksinya hingga reporternya) secara mendadak dan serentak menyatakan berhenti untuk pindah ke koran baru di Jogja. Saya bisa membayangkan paniknya Pak Madi -meski belum bisa membayangkan orangnya seperti apa. Maka, secara spontan, saya telepon Pak Madi. Saya sampaikan rasa simpati saya. Lalu, saya tawarkan apa saja bantuan yang diperlukan agar KR tidak terganggu oleh eksodusnya tenaga redaksi yang begitu dramatis.
Saya tahu Pak Madi tidak kekurangan uang, kertas, atau logistik lainnya. Karena itu, Pak Madi hanya memerlukan bantuan tenaga redaksi. Maka, hari itu juga saya kirim dua orang tenaga redaksi yang kira-kira bisa mengoordinasikan penerbitan darurat. Yang saya kirim, antara lain, Surya Aka, yang waktu itu sudah menjabat koordinator liputan. Jawa Pos memang masih kekurangan orang, namun membantu mengatasi krisis di KR lebih penting.
Pak Madi sendiri pernah bercerita kepada saya betapa paniknya malam itu. Bukan saja ditinggalkan redaksinya, tapi juga kehilangan naskah-naskah berita yang sudah disiapkan. Tapi, jiwa kewartawanan Pak Madi muncul. Pak Madi dengan segala cara mempertahankan agar KR tetap terbit hari itu, seperti apa pun mutunya. Pak Madi seperti terpanggil jiwa heroiknya untuk mempertahankan kelangsungan hidup KR. Saya hanya membantu di belakangnya.
Cukup lama Saudara Surya Aka berada di Jogja, ikut memimpin secara darurat penerbitan KR. Sampai lima bulan. Agustus-Desember 1989. KR selamat dari malapetaka. Bahkan, ketika Saudara Surya Aka sudah bisa kembali ke Jawa Pos di bulan Januari 1990, oplah KR justru sudah 50 persen lebih besar daripada sebelum ditinggal para redakturnya itu. Sedangkan koran baru yang dibangun investor dari Jakarta itu kian lama kian pudar dan akhirnya mati sama-sekali.
Suatu saat saya diminta Pak Madi untuk sama-sama ke Jakarta, menemui tokoh penting asal Jogjakarta: Probosutedjo. Itulah pertemuan pertama saya dengan Probosutedjo, adik tiri Presiden Soeharto itu. Di situ saya baru tahu Pak Madi lagi cari tokoh yang bisa melindungi kalau-kalau ada musibah politik yang menimpa KR. Kala itu keberadaan koran memang sangat rawan: kapan saja bisa dibredel. Apalagi KR berada di Jogja yang tentu masuk radar pengamatan istana. Salah sedikit bisa berbahaya.
Pak Madi, dengan gaya dan bahasa Jogja-nya, mengutarakan segala maksudnya dengan bahasa penuh terselubung. Saya bisa meraba maksud yang sebenarnya karena sebagai anak Magetan, budaya saya tidak banyak berbeda dengan budaya Jogja. Pak Madi berusaha apa saja untuk menyelamatkan korannya.
Kami punya kenangan manis dengan Pak Madi dan Kedaulatan Rakyat-nya. Juga kenangan solidaritas yang sangat baik. Sayang, kenangan ini sempat rusak gara-gara koran kami di Jogja menulis serentetan berita mengenai pribadi Pak Madi. Saya tidak tahu sama sekali karena saya berada di Surabaya. Kami tidak pernah mengikuti isi koran kami yang di Jogja waktu itu.
Saya tidak mempersoalkan benar salahnya berita tersebut. Juga tidak mempersoalkan sisi hukum di balik itu. Sebagai orang yang punya kenangan manis dengan Pak Madi, saya segera ke Jogja. Saya temui Pak Madi, saya cium tangannya, dan sebagai orang yang lebih muda saya ucapkan serentetan kata nyuwun duko.
Pak Madi lantas curhat yang mendalam kepada saya. Dia tunjukkan kepada saya sesuatu yang baru dia ambil dari lemarinya. Saya kaget. Barang yang beliau ambil ternyata tulisan tangan saya yang sudah diabadikan dalam bentuk tulisan timbul. Pak Madi juga menunjukkan betapa banyak tulisan saya yang dikumpulkannya dan disimpannya. Berkali-kali Pak Madi menyampaikan betapa selama ini mengagumi dan ingin mengikuti jejak saya, namun kemudian terganggu oleh pemberitaan yang dibuat anak buah saya.
Sekali lagi saya nyuwun duko. Tapi, mungkin itu memang belum cukup memuaskan hati Pak Madi. Setidaknya, saya merasa seperti itu. Karena itu, ketika saya dan Pak Madi bersama-sama berada di atas panggung untuk jadi pembicara di seminar yang diadakan Serikat Penerbit Suratkabar (SPS) di Bandung, saya ulangi sopan-santun ketimuran itu. Bahkan, di forum besar tersebut saya cium kakinya di depan umum.
Setelah itu, saya tidak pernah bertemu lagi. Saya sendiri kemudian menderita sakit yang parah. Liver saya terkena sirosis dan kemudian terkena kanker. Tiga buah kanker yang salah satunya sudah berukuran 6 cm berada di liver saya. Tidak ada jalan lain, saya harus ganti hati.
Setelah saya berhasil ganti hati itu, Pak Madi kirim SMS ke saya. SMS itu dalam bahasa Jawa kromo yang sangat santun. Pak Madi mengungkapkan rasa syukurnya bahwa saya selamat dari maut yang sudah terasa dekat. Saya balas SMS itu dengan ucapan terima kasih dalam bahasa kromo inggil.
Bulan lalu sebenarnya saya ke Jogja. Tapi, acara saya begitu padat. Saya menyesal tidak menemui Pak Madi hari itu. Terutama karena saya tidak mengira bahwa Pak Madi akan pergi selamanya secepat ini. "Nyuwun duko, Pak Madi." Saya hanya bisa mengucapkan selamat jalan, berdoa setulus-tulusnya untuk kelapangan jalan Pak Madi ke surga. Saya juga tidak sempat melayat karena saya ke Singapura dan terus ke Kamboja. (*) Read More......
Kamis, 28 Agustus 2008
welcome my romadhon
Do'a Malaikat Jibril A.S. menjelang Ramadhan:
"Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut:
* Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada);
* Tidak berma'afan terlebih dahulu antara suami isteri;
* Tidak bermaafan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya.
Maka Rasulullah pun mengatakan Amiin sebanyak 3 kali.
Dapatkah kita bayangkan, yang berdo'a adalah Malaikat dan yang meng-amiinkan adalah Rasullullah dan para sahabat , dan dilakukan pada hari Jumaat.
Oleh sebab itu SAYA dan KELUARGA JUGA MEMOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN, jika Saya ada berbuat kesalahan, baik yang tidak di sengaja maupun yang disengaja.
Semoga Ramadhan kali ini bisa kita manfaatkan sebaik-baiknya.
Amin ya rabbal alamin Read More......
"Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut:
* Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada);
* Tidak berma'afan terlebih dahulu antara suami isteri;
* Tidak bermaafan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya.
Maka Rasulullah pun mengatakan Amiin sebanyak 3 kali.
Dapatkah kita bayangkan, yang berdo'a adalah Malaikat dan yang meng-amiinkan adalah Rasullullah dan para sahabat , dan dilakukan pada hari Jumaat.
Oleh sebab itu SAYA dan KELUARGA JUGA MEMOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN, jika Saya ada berbuat kesalahan, baik yang tidak di sengaja maupun yang disengaja.
Semoga Ramadhan kali ini bisa kita manfaatkan sebaik-baiknya.
Amin ya rabbal alamin Read More......
Senin, 25 Agustus 2008
Gus Dur di KO sopir Metromini
Membuat Orang-Orang Berdoa
dari: Humor ala Gus Dur di www.okezone.com
Di pintu akherat seorang malaikat menanyai seorang sopir Metro Mini. "Apa kerjamu selama di dunia?" tanya malaikat itu."Saya sopir Metro Mini, Pak." lalu malaikat itu memberikan kamar yang mewah untuk sopir Metro tersebut dan peralatan yang terbuat dari emas.Lalu datang Gus Dur dengan dituntutn ajudannya yang setia. "Apa kerja kamu di dunia?" tanya malaikat kepada Gus Dur."Saya presiden dan juga juru dakwah Pak..." lalu malaikat itu memberikan kamar yang kecil dan peralatan dari kayu. Melihat itu Gus Dur protes."Pak kenapa kok saya yang presiden sekaligus juru dakwah mendapatkan yang lebih rendah dari seorang sopir Metro..?" Dengan tenang malaikat itu menjawab: "Begini Pak... Pada saat Bapak ceramah, Bapak membuat orang-orang semua ngantuk dan tertidur... sehingga melupakan Tuhan. Sedangkan pada saat sopir Metro Mini mengemudia dengan ngebut, ia membuat orang-orang berdoa..." Read More......
dari: Humor ala Gus Dur di www.okezone.com
Di pintu akherat seorang malaikat menanyai seorang sopir Metro Mini. "Apa kerjamu selama di dunia?" tanya malaikat itu."Saya sopir Metro Mini, Pak." lalu malaikat itu memberikan kamar yang mewah untuk sopir Metro tersebut dan peralatan yang terbuat dari emas.Lalu datang Gus Dur dengan dituntutn ajudannya yang setia. "Apa kerja kamu di dunia?" tanya malaikat kepada Gus Dur."Saya presiden dan juga juru dakwah Pak..." lalu malaikat itu memberikan kamar yang kecil dan peralatan dari kayu. Melihat itu Gus Dur protes."Pak kenapa kok saya yang presiden sekaligus juru dakwah mendapatkan yang lebih rendah dari seorang sopir Metro..?" Dengan tenang malaikat itu menjawab: "Begini Pak... Pada saat Bapak ceramah, Bapak membuat orang-orang semua ngantuk dan tertidur... sehingga melupakan Tuhan. Sedangkan pada saat sopir Metro Mini mengemudia dengan ngebut, ia membuat orang-orang berdoa..." Read More......
INILAH TAMPANG SYAITHON YANG "HANYA" LANGGAR KETAQWAAN PADA TUHANNYA
Sumber Foto : http://www.okezone.com/ edisi 26 Aug 2008
JAKARTA - http://www.okezone.com/
Berdasarkan rapat Badan Kehormatan (BK) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tadi malam, perbuatan anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Max Moien tidak dikategorikan sebagai perbuatan asusila sebagai anggota DPR."Tetapi lebih kepada pelanggaran integritas pribadi yang beriman dan pelanggaran kepada ketakwaan terhadap Tuhan yang maha esa," kata Ketua BK Irsyad Sudiro kepada para wartawan di Gedung DPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (26/8/2008
Read More......
Email dr seorang Kawan
Ramadhan Bulan Berkah
The Indonesian Muslim Student Association of North America
Ikhwati wa akhowati fillaah, Salah satu sifat Allah SWT adalah Ia memiliki irodah (kehendak), sebagaimana firmanNya: “Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia).” (QS Al Qoshosh [28]:68). Allah memilih sesuatu yang dikehendakiNya. Allah memilih tempat yang dikehendakiNya. Allah memilih manusia yang dikehendakiNya, pilihanNya sendiri ada yang menjadi Rasul, pemimpin negara, cendekia, dsb. Allah memilih gua Hiro’ yang dikehendakiNya sebagai tempat pertemuan Rasul dan Malaikat Jibril. Allah memilih Mekkah yang dikehendakiNya sebagai kiblat kaum Muslimin dan memilih pula kota Madinah sebagai basis pertahanan Rasulullah dalam menyebarkan risalah Ilahi.
Begitu pula halnya dengan bulan-bulan dalam setahun, Allah telah memilih Ramadhan sebagai bulan yang istimewa, yang namanya disebutkan dalam Al Qur-an. Firman Allah: “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” QS Al Baqarah [2]:185. Jika Allah berkehendak, tentu ada suatu maksud tertentu dibalik kehendakNya itu. Allah mengutus Rasulullah dengan satu maksud, untuk menyampaikan risalah-Nya.
Begitu halnya dengan bulan Ramadhan, sebab Allah tidak akan mengatakan Ramadhan sebagai bulan istimewa jika tidak ada sesuatu dibalik itu. Baginda Rasulullah SAW, ketika berada di penghujung bulan Sya’ban, selalu mengatakan kepada sahabatnya: “Telah datang padamu bulan Ramadhan, penghulu segala bulan. Maka sambutlah kedatangannya. Telah datang bulan shiyam membawa segala keberkahan, maka alangkah mulianya tamu yang datang itu.” (HR. Ath Thabrani). Dalam sabdanya yang lain: “Sesungguhnya telah datang padamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah memerintahkan berpuasa di dalamnya. Pada bulan itu, dibukakan segala pintu Surga, dikunci segala pintu neraka dan dibelenggu syetan-syetan. Di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Barangsiapa yang tidak diberikan kebajikan malam itu, berarti telah diharamkan baginya segala rupa kebajikan.” (HR. An Nasai dan Al Baihaqi)
Jika kita menengok ke belakang, melihat sirah Rasulullah SAW kita akan melihat betapa banyaknya kejadian penting terjadi pada bulan Ramadhan, di antaranya :
Bulan diturunkannya Al Qur-an. Firman Allah: “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” (QS Al Baqarah [2]:185) Dalam tafsir Mafatihul Ghaib, berkenaan dengan ayat diatas, Ar Razi berkata: “Allah telah mengistimewakan bulan Ramadhan dengan jalan menurunkan Al Qur-an. Karenanya, Allah SWT mengkhususkannya dengan satu ibadah yang sangat besar nilainya, yakni puasa (shaum). Shaum adalah satu senjata yang mengungkapkan tabir-tabir yang menghalangi kita manusia memandang nur Ilahi yang Maha Quddus. Al Qur-an adalah suatu kitab yang tiada bandingannya, pemisah yang haq dan bathil, berlaku sepanjang masa, dan menjadi pengikat seluruh ummat Islam di seluruh dunia.
Bulan diturunkannya kitab-kitab suci lainnya. Di bulan ini pula, Allah menurunkan kitab-kitabNya yang lain kepada para Rasul, sebagaimana diriwayatkan dalam hadits: “Shuhuf Ibrahim diturunkan pada malam pertama bulan Ramadhan, Taurat diturunkan pada 6 Ramadhan dan Injil diturunkan pada 13 Ramadhan sedangkan Al Qur-an diturunkan pada 24 Ramadhan.” (HR. Ahmad) Itulah keberkahan bulan Ramadhan, bulan turunnya ayat-ayat Qouliyyah, minhajul hayah bagi keberadaan manusia di muka bumi, penunjuk jalan bagi orang-orang yang mau mensucikan dirinya.
Bulan pilihan Allah bagi terjadinya perang Badr. Perang pertama yang dilakukan kaum Muslimin, dimana perang ini menjadi penentu kelangsungan perjuangan da’wah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW bersama para sahabatnya. Perang Badr dinamakan Allah dengan sebutan “yaumul furqon” (hari pembeda antara yang haq dan bathil), sebagaimana firmanNya: “Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” QS Al Anfal [8]:41. Muhammad Qutb mengatakan dalam tafsirnya bahwa perang ini dari awal hingga akhirnya adalah rencana Allah SWT yang dilaksanakan dengan pimpinan dan bantuanNya. Dimana dalam jalannya pertempuran, Allah SWT memenangkan kaum Muslimin yang mempunyai personil dan persenjataan minim, ditambah kondisi fisik kaum Muslimin yang secara lahiriah lebih lemah karena sedang berpuasa, setelah menerima perintah yang baru beberapa saat diterimanya. Namun itu bukanlah hambatan untuk menang, karena kekuatan utama kaum Muslimin adalah kekuatan ruhiyyah mereka dengan keyakinan akan kebenaran janji Allah SWT. Peperangan ini membuahkan babakan baru dalam sistem gerakan Islam. Perang ini memperbaharui kondisi ummat Islam, setelah dengan sabar dan tabah menempuh tahapan-tahapan perjuangan da’wah. Lahir tatanan baru dalam kehidupan manusia, bagi penerapan hak-hak asasi serta sistem dan struktur baru bagi masyarakat dan negara.
Bulan yang dipilih bagi terbukanya kota Mekkah. Peristiwa “fathul makkah” terjadi pada pertengahan bulan Ramadhan, sekitar 10000 kaum Muslim mendatangi Makkah dari segala penjuru. Pada saat itulah terjadi fenomena kemenangan yang tidak ada bandingannya dalam sejarah manapun, dimana semua musuh, hingga para pemimpinnya menerima dan mengikuti agama lawan. Ini tidak terjadi melainkan dalam sejarah Islam. Kemenangan ini hakikatnya adalah kemenangan akidah, kalimat tauhid dan bukan kemenangan individual atau balas dendam.
Bulan yang dipilih Allah untuk Lailatul Qadar. Dijelaskan dalam firman Allah SWT: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS Al Qadr [97]:1-5)
Bulan yang dipilih untuk pelaksanaan puasa dan pemindahan qiblat. Firman Allah: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. “ QS Al Baqarah [2]: 183. Bersamaan dengan turunnya ayat perintah berpuasa di bulan Ramadhan, pemindahan qiblat ummat Islam dari Baitul Maqdis ke Masjidil Haram inipun menjadi pembeda antara yang haq dan bathil, dimana pada saat sebelumnya orang Yahudi merasa lebih benar karena puasa mereka dan kiblat mereka diikuti kaum Muslimin. Namun dengan perintah itu, maka berbedalah kaum Muslimin dengan ahlul kitab. Berbeda pula kiblat Muslimin dengan mereka, serta puasa Muslimin dengan mereka. Kecongkakan merekapun berakhir dengan barokah bulan ini. Read More......
The Indonesian Muslim Student Association of North America
Ikhwati wa akhowati fillaah, Salah satu sifat Allah SWT adalah Ia memiliki irodah (kehendak), sebagaimana firmanNya: “Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia).” (QS Al Qoshosh [28]:68). Allah memilih sesuatu yang dikehendakiNya. Allah memilih tempat yang dikehendakiNya. Allah memilih manusia yang dikehendakiNya, pilihanNya sendiri ada yang menjadi Rasul, pemimpin negara, cendekia, dsb. Allah memilih gua Hiro’ yang dikehendakiNya sebagai tempat pertemuan Rasul dan Malaikat Jibril. Allah memilih Mekkah yang dikehendakiNya sebagai kiblat kaum Muslimin dan memilih pula kota Madinah sebagai basis pertahanan Rasulullah dalam menyebarkan risalah Ilahi.
Begitu pula halnya dengan bulan-bulan dalam setahun, Allah telah memilih Ramadhan sebagai bulan yang istimewa, yang namanya disebutkan dalam Al Qur-an. Firman Allah: “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” QS Al Baqarah [2]:185. Jika Allah berkehendak, tentu ada suatu maksud tertentu dibalik kehendakNya itu. Allah mengutus Rasulullah dengan satu maksud, untuk menyampaikan risalah-Nya.
Begitu halnya dengan bulan Ramadhan, sebab Allah tidak akan mengatakan Ramadhan sebagai bulan istimewa jika tidak ada sesuatu dibalik itu. Baginda Rasulullah SAW, ketika berada di penghujung bulan Sya’ban, selalu mengatakan kepada sahabatnya: “Telah datang padamu bulan Ramadhan, penghulu segala bulan. Maka sambutlah kedatangannya. Telah datang bulan shiyam membawa segala keberkahan, maka alangkah mulianya tamu yang datang itu.” (HR. Ath Thabrani). Dalam sabdanya yang lain: “Sesungguhnya telah datang padamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah memerintahkan berpuasa di dalamnya. Pada bulan itu, dibukakan segala pintu Surga, dikunci segala pintu neraka dan dibelenggu syetan-syetan. Di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Barangsiapa yang tidak diberikan kebajikan malam itu, berarti telah diharamkan baginya segala rupa kebajikan.” (HR. An Nasai dan Al Baihaqi)
Jika kita menengok ke belakang, melihat sirah Rasulullah SAW kita akan melihat betapa banyaknya kejadian penting terjadi pada bulan Ramadhan, di antaranya :
Bulan diturunkannya Al Qur-an. Firman Allah: “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” (QS Al Baqarah [2]:185) Dalam tafsir Mafatihul Ghaib, berkenaan dengan ayat diatas, Ar Razi berkata: “Allah telah mengistimewakan bulan Ramadhan dengan jalan menurunkan Al Qur-an. Karenanya, Allah SWT mengkhususkannya dengan satu ibadah yang sangat besar nilainya, yakni puasa (shaum). Shaum adalah satu senjata yang mengungkapkan tabir-tabir yang menghalangi kita manusia memandang nur Ilahi yang Maha Quddus. Al Qur-an adalah suatu kitab yang tiada bandingannya, pemisah yang haq dan bathil, berlaku sepanjang masa, dan menjadi pengikat seluruh ummat Islam di seluruh dunia.
Bulan diturunkannya kitab-kitab suci lainnya. Di bulan ini pula, Allah menurunkan kitab-kitabNya yang lain kepada para Rasul, sebagaimana diriwayatkan dalam hadits: “Shuhuf Ibrahim diturunkan pada malam pertama bulan Ramadhan, Taurat diturunkan pada 6 Ramadhan dan Injil diturunkan pada 13 Ramadhan sedangkan Al Qur-an diturunkan pada 24 Ramadhan.” (HR. Ahmad) Itulah keberkahan bulan Ramadhan, bulan turunnya ayat-ayat Qouliyyah, minhajul hayah bagi keberadaan manusia di muka bumi, penunjuk jalan bagi orang-orang yang mau mensucikan dirinya.
Bulan pilihan Allah bagi terjadinya perang Badr. Perang pertama yang dilakukan kaum Muslimin, dimana perang ini menjadi penentu kelangsungan perjuangan da’wah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW bersama para sahabatnya. Perang Badr dinamakan Allah dengan sebutan “yaumul furqon” (hari pembeda antara yang haq dan bathil), sebagaimana firmanNya: “Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” QS Al Anfal [8]:41. Muhammad Qutb mengatakan dalam tafsirnya bahwa perang ini dari awal hingga akhirnya adalah rencana Allah SWT yang dilaksanakan dengan pimpinan dan bantuanNya. Dimana dalam jalannya pertempuran, Allah SWT memenangkan kaum Muslimin yang mempunyai personil dan persenjataan minim, ditambah kondisi fisik kaum Muslimin yang secara lahiriah lebih lemah karena sedang berpuasa, setelah menerima perintah yang baru beberapa saat diterimanya. Namun itu bukanlah hambatan untuk menang, karena kekuatan utama kaum Muslimin adalah kekuatan ruhiyyah mereka dengan keyakinan akan kebenaran janji Allah SWT. Peperangan ini membuahkan babakan baru dalam sistem gerakan Islam. Perang ini memperbaharui kondisi ummat Islam, setelah dengan sabar dan tabah menempuh tahapan-tahapan perjuangan da’wah. Lahir tatanan baru dalam kehidupan manusia, bagi penerapan hak-hak asasi serta sistem dan struktur baru bagi masyarakat dan negara.
Bulan yang dipilih bagi terbukanya kota Mekkah. Peristiwa “fathul makkah” terjadi pada pertengahan bulan Ramadhan, sekitar 10000 kaum Muslim mendatangi Makkah dari segala penjuru. Pada saat itulah terjadi fenomena kemenangan yang tidak ada bandingannya dalam sejarah manapun, dimana semua musuh, hingga para pemimpinnya menerima dan mengikuti agama lawan. Ini tidak terjadi melainkan dalam sejarah Islam. Kemenangan ini hakikatnya adalah kemenangan akidah, kalimat tauhid dan bukan kemenangan individual atau balas dendam.
Bulan yang dipilih Allah untuk Lailatul Qadar. Dijelaskan dalam firman Allah SWT: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS Al Qadr [97]:1-5)
Bulan yang dipilih untuk pelaksanaan puasa dan pemindahan qiblat. Firman Allah: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. “ QS Al Baqarah [2]: 183. Bersamaan dengan turunnya ayat perintah berpuasa di bulan Ramadhan, pemindahan qiblat ummat Islam dari Baitul Maqdis ke Masjidil Haram inipun menjadi pembeda antara yang haq dan bathil, dimana pada saat sebelumnya orang Yahudi merasa lebih benar karena puasa mereka dan kiblat mereka diikuti kaum Muslimin. Namun dengan perintah itu, maka berbedalah kaum Muslimin dengan ahlul kitab. Berbeda pula kiblat Muslimin dengan mereka, serta puasa Muslimin dengan mereka. Kecongkakan merekapun berakhir dengan barokah bulan ini. Read More......
Rabu, 20 Agustus 2008
Email dari seorang Kawan
Bocornya dokumen CIA
Sebuah dokumen yang berklasifikasi sangat rahasia (TOP SECRET!!!), bocor ketangan wartawan. Dokumen itu adalah laporan CIA kepada Pentagon yang sejatinya akan diteruskan ke Gedung Putih. Menurut dokumen tersebut, Sebenarnya setelah Irak, Indonesia akan jadi sasaran berikutnya.
Tapi intel-intel CIA yang lebih dulu diterjunkan ke Indonesia, menyimpulkan bahwa bila AS menyerang Indonesia, maka perang akan sangat mahal dan AS akan banyak menderita kerugian.
Untuk lebih jelasnya, berikut nukilan isi dokumen tersebut yang telah diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa gaul:
Kepada Yth,
Kepala Staf Gabungan
Jenderal Richard Myers
Tembusan: Direktur CIA (intelnya lupa nama bos sendiri)
Begitu memasuki perairan Indonesia, Armada Ketujuh kita akan dihadang pihak Bea Cukai karena membawa masuk senjata api dan peralatan perang tanpa surat izin dari pemerintah RI. Ini berarti kita harus menyediakan "Uang Damai". Coba hitung berapa besarnya jika bawaannya sedemikian banyak.
Kemudian bila kita mendirikan base camp militer, bisa ditebak di sekitar base camp pasti akan dikelilingi tukang bakso, tukang es kelapa, lapak VCD bajakan, sampai obral celana dalam Rp 10.000 dapat 3. Belum lagi para pengusaha komedi puter yang bakal ikut mangkal di sekitar base camp juga.
Kemudian kendaraan-kendaraan tempur serta tank-tank lapis baja yang diparkir dekat base camp akan dikenakan retribusi parkir oleh petugas dari dinas perpakiran daerah, maupun preman-preman sekitar. Jika dua jam pertama perkendaraan dikenakan Rp. 10.000,- (maklum tarif orang bulé), berapa yang harus dibayar pemerintah AS kalau kendaraan & tank harus parker selama sebulan atau setahun lebih seperti di Irak sekarang ini.
Belum lagi, para pengusaha parkir swasta yang bisa melobi Gubernur Jakarta XXXX untuk menaikkan tarif parkir. Lobi itu sangat mulus karena salah satu komisaris perusahaan parkir terbesar di Jakarta itu adalah bekas tentara. Nah, XXXX ini juga tentara.
Belum lagi, di sepanjang jalan ke lokasi base camp, kita harus menghadapi para Pak Ogah yang berlagak mengatur jalan sambil memungut biaya bagi kendaraan yang memutar. Bisa dibayangkan, berapa recehan yang harus kita siapkan setiap ada operasi tempur menuju pusat-pusat musuh, seperti Cilangkap. Dari Tanjung Priok (tempat pasukan AS mendarat) ke Cilangkap saja, ada berapa kali pertigaan atau putaran. Bakal pusing deh kita.
Nah, suatu kerepotan besar bagi rombongan pasukan jika harus berkonvoi, karena konvoi yang berjalan lambat pasti akan dihampiri para pengamén, pengemis dan anak-anak jalanan, ini berarti harus mengeluarkan recehan lagi. Belum lagi jika di jalan bertemu polisi yang sedang bokek, udah pasti kena semprit karena konvoi tanpa izin. Bayangkan berapa uang damai yang harus dikeluarkan untuk polantas-polantas itu.
Itu baru polantas Pak Myers, belum lagi petugas DLLAJR. Anda harus melihat sendiri bagaimana mereka beraksi. Tank-tank dan truk-truk kita kan belum di'kir'. Nah, itu
pertanda buruk. Setiap kali 'kir', berapa duit yang harus kita keluarkan untuk membayar yang resmi dan tidak resmi. Belum lagi kalau kita mau menyerbu Kodam di daerah lain, maka kita harus melewati JEMBATAN TIMBANG milik DLLAJR juga. Siapkan saja uang pelicin.
Di base camp militer, tentara AS sudah pasti nggak bisa tidur, karena nyamuknya busettt, gede-gede kayak vampire. Kalau mau mendatangkan penyemprotan dari Dinas Kesehatan, nah siapin aje deh amplopannye.
Pagi harinya pasukan kita kagak bakal bisa mandi karena di sungai banyak di lalui "Rudal Kuning" yang ditembakkan penduduk setempat dari "Flying helicopter" alias wc terapung di atas sungai.
Pasukan AS juga tidak bisa jauh-jauh dari peralatan perangnya, karena di sekitar base camp sudah mengintai pedagang besi loakan yang siap mempereteli peralatan perang canggih yang kita bawa. Meléng sedikit saja, tank Abraham kebanggaan kita bakal siap dikiloin.
Belum lagi para curanmor yang siap beraksi dengan kunci T-nya yang akan merebut jip-jip perang kita yang kalau didempul dan cat ulang bisa dijual mahal ke anak-anak
orang kaya yang pengen gaya-gayaan di sekitar Menteng (dekat Kedutaan Besar kita).
Dan yang lebih menyedihkan lagi, badan pasukan AS akan jamuran karena tidak bisa berganti pakaian. Soalnya, kalau nekat menjemur pakaian dan meléng sedikit saja, besok pakaian mereka sudah mejeng di pasar Jatinegara di lapak-lapak pakaian bekas.
Peralatan telekomunikasi kita juga harus dijaga ketat, karena para bandit kapak merah sudah mengincar peralatan itu. Dan kita juga harus membayar sewa tanah yang digunakan untuk base camp kepada Haji Husin, Haji Mamat, dan engkong Jai para pemilik tanah yang orang Betawi.
Di samping itu, ada aturan wajib lapor kalau bawa tamu 1x24 jam dan harus izin RT/ RW dan kelurahan setempat. Bayangkan, berapa meja yang harus kita lalui dengan amplopan. Apalagi, pasukan AS suka bawa cewek.
Membayangkan ini semua, kami intel-intel CIA merekomendasikan untuk tidak usah menyerang Indonesia.
Salam Read More......
Sebuah dokumen yang berklasifikasi sangat rahasia (TOP SECRET!!!), bocor ketangan wartawan. Dokumen itu adalah laporan CIA kepada Pentagon yang sejatinya akan diteruskan ke Gedung Putih. Menurut dokumen tersebut, Sebenarnya setelah Irak, Indonesia akan jadi sasaran berikutnya.
Tapi intel-intel CIA yang lebih dulu diterjunkan ke Indonesia, menyimpulkan bahwa bila AS menyerang Indonesia, maka perang akan sangat mahal dan AS akan banyak menderita kerugian.
Untuk lebih jelasnya, berikut nukilan isi dokumen tersebut yang telah diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa gaul:
Kepada Yth,
Kepala Staf Gabungan
Jenderal Richard Myers
Tembusan: Direktur CIA (intelnya lupa nama bos sendiri)
Begitu memasuki perairan Indonesia, Armada Ketujuh kita akan dihadang pihak Bea Cukai karena membawa masuk senjata api dan peralatan perang tanpa surat izin dari pemerintah RI. Ini berarti kita harus menyediakan "Uang Damai". Coba hitung berapa besarnya jika bawaannya sedemikian banyak.
Kemudian bila kita mendirikan base camp militer, bisa ditebak di sekitar base camp pasti akan dikelilingi tukang bakso, tukang es kelapa, lapak VCD bajakan, sampai obral celana dalam Rp 10.000 dapat 3. Belum lagi para pengusaha komedi puter yang bakal ikut mangkal di sekitar base camp juga.
Kemudian kendaraan-kendaraan tempur serta tank-tank lapis baja yang diparkir dekat base camp akan dikenakan retribusi parkir oleh petugas dari dinas perpakiran daerah, maupun preman-preman sekitar. Jika dua jam pertama perkendaraan dikenakan Rp. 10.000,- (maklum tarif orang bulé), berapa yang harus dibayar pemerintah AS kalau kendaraan & tank harus parker selama sebulan atau setahun lebih seperti di Irak sekarang ini.
Belum lagi, para pengusaha parkir swasta yang bisa melobi Gubernur Jakarta XXXX untuk menaikkan tarif parkir. Lobi itu sangat mulus karena salah satu komisaris perusahaan parkir terbesar di Jakarta itu adalah bekas tentara. Nah, XXXX ini juga tentara.
Belum lagi, di sepanjang jalan ke lokasi base camp, kita harus menghadapi para Pak Ogah yang berlagak mengatur jalan sambil memungut biaya bagi kendaraan yang memutar. Bisa dibayangkan, berapa recehan yang harus kita siapkan setiap ada operasi tempur menuju pusat-pusat musuh, seperti Cilangkap. Dari Tanjung Priok (tempat pasukan AS mendarat) ke Cilangkap saja, ada berapa kali pertigaan atau putaran. Bakal pusing deh kita.
Nah, suatu kerepotan besar bagi rombongan pasukan jika harus berkonvoi, karena konvoi yang berjalan lambat pasti akan dihampiri para pengamén, pengemis dan anak-anak jalanan, ini berarti harus mengeluarkan recehan lagi. Belum lagi jika di jalan bertemu polisi yang sedang bokek, udah pasti kena semprit karena konvoi tanpa izin. Bayangkan berapa uang damai yang harus dikeluarkan untuk polantas-polantas itu.
Itu baru polantas Pak Myers, belum lagi petugas DLLAJR. Anda harus melihat sendiri bagaimana mereka beraksi. Tank-tank dan truk-truk kita kan belum di'kir'. Nah, itu
pertanda buruk. Setiap kali 'kir', berapa duit yang harus kita keluarkan untuk membayar yang resmi dan tidak resmi. Belum lagi kalau kita mau menyerbu Kodam di daerah lain, maka kita harus melewati JEMBATAN TIMBANG milik DLLAJR juga. Siapkan saja uang pelicin.
Di base camp militer, tentara AS sudah pasti nggak bisa tidur, karena nyamuknya busettt, gede-gede kayak vampire. Kalau mau mendatangkan penyemprotan dari Dinas Kesehatan, nah siapin aje deh amplopannye.
Pagi harinya pasukan kita kagak bakal bisa mandi karena di sungai banyak di lalui "Rudal Kuning" yang ditembakkan penduduk setempat dari "Flying helicopter" alias wc terapung di atas sungai.
Pasukan AS juga tidak bisa jauh-jauh dari peralatan perangnya, karena di sekitar base camp sudah mengintai pedagang besi loakan yang siap mempereteli peralatan perang canggih yang kita bawa. Meléng sedikit saja, tank Abraham kebanggaan kita bakal siap dikiloin.
Belum lagi para curanmor yang siap beraksi dengan kunci T-nya yang akan merebut jip-jip perang kita yang kalau didempul dan cat ulang bisa dijual mahal ke anak-anak
orang kaya yang pengen gaya-gayaan di sekitar Menteng (dekat Kedutaan Besar kita).
Dan yang lebih menyedihkan lagi, badan pasukan AS akan jamuran karena tidak bisa berganti pakaian. Soalnya, kalau nekat menjemur pakaian dan meléng sedikit saja, besok pakaian mereka sudah mejeng di pasar Jatinegara di lapak-lapak pakaian bekas.
Peralatan telekomunikasi kita juga harus dijaga ketat, karena para bandit kapak merah sudah mengincar peralatan itu. Dan kita juga harus membayar sewa tanah yang digunakan untuk base camp kepada Haji Husin, Haji Mamat, dan engkong Jai para pemilik tanah yang orang Betawi.
Di samping itu, ada aturan wajib lapor kalau bawa tamu 1x24 jam dan harus izin RT/ RW dan kelurahan setempat. Bayangkan, berapa meja yang harus kita lalui dengan amplopan. Apalagi, pasukan AS suka bawa cewek.
Membayangkan ini semua, kami intel-intel CIA merekomendasikan untuk tidak usah menyerang Indonesia.
Salam Read More......
Langganan:
Postingan (Atom)