Kamis, 25 Desember 2008

Padi Emas Vs Red Ocean

Jalur Sidoarjo-Malang via LAPINDO sedang merayap, kalau tidak bisa dibilang sedang akan MACET hari itu. Iseng-iseng sambil menunggu mobil didepan bergerak lagi, di kejahuan terlihat barang 3-4 atau 5, 6, 7, 8 malah kibaran secarik kain bergambar padi emas. Walau tidak se"rame" di Yogyakarta khususon piyungan sebagai "2nd homeland" saya, selintas terlihat dengan kusut terpuruk di kanan kiri jalan bendera "Padi Emas" yang sudah tidak bisa dibedakan lagi warnanya yang pudar terpapar debu dan tempias hujan. Semoga saja tidak demikian dengan semangat-semangat yang ada di balik bendera itu.


Yang menggelitik saya dimana saya hanya sebagai simpatisan saja (ibarat pepatah orang jawa surgo nunut, neroko katut) adalah strategi pemenangan PKS di tahun 2009 yang mungkin sedang gencar-gencarnya diolah. Sebenarnya, lucu juga melihat di beberapa daerah yang saya lewati selama travelling akhir-akhir ini, bendera PKS nyungsep, kepepet, kalau nggak bisa dikatakan "nylempit" diantara bendera-bendera kontestan pemilu lainnya. Dimana jelas daerah tersebut merupakan basis partai "anu" yang mungkin dengan tangis darah harus dilakukan pengurus PKS didaerah tersebut untuk merebut suara mayoritas disana. Belum lagi gambar di banyak baliho terpampang senyum monoton para CALEG dari berbagai partai. Ya benar monoton, wong photonya cuma gitu-gitu aja. Sudut bibir ditarik dikiiit, mata disayu-sayukan, kalau pria pake peci, kalau wanita pakai kerudung dengan "rambut poni" yang sedikit dikeluarin (hladalaaaaahh...... mode mana lagi ini?), dengan embel-embel titel dari "R", "H", "Hj", sampai dengan yang benar-benar "DRS" (dirumah saja). Kenapa nggak ada yang berpose Cakil, Werkudoro dan Sembodro misalnya. Atau Janoko, atau malah Robbin Hood bagi partai yang merasa selalu menolong orang kecil. Yang penting janganlah berpose bak Wonder Woman, nanti bisa dibela mati-matian sama Gus Dur bahwa itu "TIDAK MELANGGAR PORNOGRAFI, itu adalah seni yang indaaaaahhhhh". Belum lagi jargon-jargon "lucu" yang bikin hati tersenyum kecut ketika membacanya. Gimana nggak kecut, wong jargonnya itu lho, seolah rakyat semua itu "bodoh" selama ini. Mudah dikibulain ama janji. Ada yang bunyinya "Rakyat jangan menderita, biarlah pemimpin yang menderita", atau "peduli pada rakyat kecuiiil, peduli pada sosial" dan seabreg jargon kacangan yang hampir selalu menyertai baliho monoton para CALEG tersebut.

Nah, disinilah anehnya. Disuatu daerah, dari sekian banyak baliho, bendera dan atribut partai itu, kecil di pojokan dengan ukuran 40 x 60 cm, terpampang "dengan jelas-jelas tertutup" baliho lain, wajah CALEG dari Partai Kita Semua (PKS). Batin saya waktu itu, "wah, ini gentle dan militan banget, dah kecil kemungkinan menang disitu, masih aja ikut pasang "pas photo" nebeng di tikungan jalan." Inilah yang harus dipelajari. Kenapa juga, masih ikut-ikutan strategi yang sama dengan kompetitor, kalau kita masih bisa membuat strategi yang lain. Okelah, katakanlah daerah tersebut sudah sulit untuk mencapai target. Tetapi, jangan terus maksa harus sama strateginya dengan yang lain. Kalau ingin meningkatkan eksistensi, samapai jidat item-pun nggak akan ada peningkatan, ya berhenti. Cari celah dimana dengan perolehan yang tetap, tetapi biaya dan tenaga dihemat. Sehingga, suatu ketika tenaga dan biaya bisa digunakan untuk langkah strategis lain untuk meningkatkan "perolehan" yang tetap tadi.
Ada strategy managemen namanya "BLUE OCEAN". Lautan Biru. Ya, memang lautan biru secara harfiah. Laut yang biru, tenang, dengan anginnya yang sepoi akan mengundang siapa saja yang melihatnya.
Dalam ilmu pemasaran, strategy blue ocean ini cenderung untuk menghindari pertempuran besar. Strategy ini diwajibkan untuk menciptakan sendiri peluang yang ada untuk meraih simpati konsumen (baca "voter"). Dan jangan terbawa strategi lawan. Kita harus menciptakan peluang sendiri untuk meraih simpati "konsumen". Istilah lawannya adalah red ocean.
Nah, teman kita yang pas photonya tadi ada di pojok jalan, nylempit, mungkin harus segera mengaktifkan dan nguri-uri sel-sel yang saya yakin bisa menjadi senjata untuk mengarungi Blue Ocean. Sel-sel yang tidak dimiliki oleh partai apapun didunia ini. Sel yang setahu saya sampai detik ini hanya dimiliki oleh "HULK-HULK" PKS. Liqo, silkoh, Award, baksos, dan seabreg sel yang dimiliki PKS, sebenarnya adalah amunisi dari Blue Ocean. Dan bom atomnya adalah: Lillahi ta'ala. Hayo, cari partai mana yang avturnya "Lillahi ta'ala".
Memang perlu, PKS ikut menyaingi strategi partai lain. Sekali tempo masuk kawasan Red Ocean, tetapi juga harus waspada jangan sampai PKS terjebak dalam JIBAKU tanpa hasil (zero sum game) didalamnya
Target 20% memang realistis, tetapi dengan strategi salah, dan terbawa dalam area RED OCEAN bukan tidak mungkin itu semua akan meleset dan melesat jauh dari target. ---Insyaallah BERSAMBUNG---

Tidak ada komentar: